![]() |
Gambar oleh AndreasAux dari Pixabay |
KURESENSI MEDIA – Setiap hari berlalu artinya semakin berkuranglah waktu dan kesempatan kita dalam menjalani kehidupan di dunia. Hal itu juga berarti sama bagi lingkungan bumi dan alam ini, semakin bertambahnya hari maka semakin menua.
Dalam teori Fisika, hukum kedua termodinamika menjelaskan bahwa entropi atau ketidakteraturan lingkungan di alam semesta terus meningkat seiring berjalannya waktu. Pada suatu waktu, ketidakteraturan itu akan mencapai puncaknya dan itulah saat terjadinya hari kiamat berdasarkan konsep termodinamika.
Manusia sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi, diberikan kebebasan untuk mempercepat atau memperlambat meningkatnya ketidakteraturan alam semesta. Kita sebagai manusia bisa menjadi penyebab ketidakteraturan lingkungan yang semakin cepat, tetapi bisa juga menjadi sosok atau segolongan umat yang memperbaiki masalah-masalah yang terjadi sehingga menjadi usaha dalam menyelamatkan lingkungan.
Tentunya untuk memperbaiki masalah-masalah di lingkungan lebih mudah dilakukan apabila mampu dilakukan dengan gotong-royong. Dalam hal ini, kesadaran terhadap isu lingkungan sangat perlu terjadi dalam Masyarakat.
Baca juga: Sudah Menonton Film Hamka dan Siti Raham Vol 2? Ini Nasihat yang Harus Kamu Tahu
Generasi Melek Lingkungan
Wahyuni Tri Ernawati, seorang kader Himpunan Mahasiswa Islam turut konsen dalam menyikapi isu-isu lingkungan yang terjadi. Ia memberikan sumbangan pemikirannya melalui artikel-artikel yang disusunnya dalam buku Generasi Melek Lingkungan. Buah karyanya itu telah diterbitkan dua tahun yang lalu pada 2021 melalui Penerbit Kertas Sentuh.
Generasi Melek Lingkungan yang ditulis Wahyuni memberikan kesadaran pada pembaca tentang tantangan abad 21. Ia menyoroti adanya fenomena lingkungan yang tengah dihadapi, teknologi futuristik yang menjadi tantangan peradaban, dan bagaimana kita sebagai umat manusia saat ini seharusnya menyikapi isu lingkungan yang ada.
Salah satu hal menarik dari buku yang ditulis Wahyuni adalah ternyata pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk kesadaran terhadap isu lingkungan. Berdasarkan ilmu yang diterimanya di Monash Institute Semarang, Ia membagikan pendapat Dr Mohammad Nasih M.Si bahwa pendidik dan kurikulum Pendidikan menjadi hal mendasar yang perlu dikuatkan dalam membentuk pendidikan berkualitas.
Baca juga: Motivasi Menikah Menurut Imam Al-Ghazali
Pendidikan mampu membentuk bagaimana seseorang berpikir, bersikap, dan bertindak. Hal tersebut memang sesuai dengan teori konvergensi yang menjelaskan tentang perkembangan peserta didik. Dalam teori ini dijelaskan bahwa perkembangan peserta didik itu adalah bentuk kerjasama antara potensi diri (faktor hereditas) dan faktor lingkungan yang diterima oleh peserta didik.
Dengan menghadirkan pendidikan yang berkualitas, maka sejatinya kita sedang membentuk generasi berkualitas yang kelak berpotensi menjadi pemimpin-pemimpin terbaik bagi bangsa dan negara. Generasi yang tentunya memiliki kesadaran terhadap isu lingkungan serta mampu berpikir taktis, bersikap progresif, dan bertindak efektif demi menyelesaikan isu-isu lingkungan serta isu lainnya di masa yang akan datang. Wallahu’alam bishawab. [s]