![]() |
Tangkap layar/ Youtube Falcon |
KURESENSI MEDIA - Film tentang kisah sejarah tokoh nasional, Buya Hamka yang kedua telah tayang sejak 21 Desember 2023. Film yang digarap oleh sutradara Fajar Bustomi ini diberi judul Hamka dan Siti Raham Vol 2.
Sesuai dengan judulnya, film Hamka dan Siti Raham Vol 2 juga memperlihatkan bagaimana hubungan Buya Hamka dengan keluarganya. Terutama istri tercinta, Siti Raham. Buya Hamka sebagai sosok ayah bagi anak-anaknya dan suami bagi istrinya merupakan seorang panutan serta teladan yang baik. Tentu dalam hal ini tidak hanya bagi keluarganya, tetapi lebih luas juga bagi para penonton Hamka dan Siti Raham Vol 2.
Film kedua tentang kisah Buya Hamka ini juga memberikan suatu gambaran bahwa dibalik lelaki hebat selalu ada Perempuan hebat yang mendampinginya sebagai sosok istri. Perempuan yang menjadi penyejuk hati dan menjaga kehormatan suaminya dengan baik.
Hari Rabu tanggal 27 Desember 2023 kemarin, saya berkesempatan untuk menyaksikan film Hamka dan Siti Raham Vol 2 di salah satu bioskop di Kota Tegal. Saya sangat mengapresiasi film yang diproduseri oleh Frederica dan Chand Parwez ini.
Hamka dan Siti Raham Vol 2 cocok ditonton untuk semua umur, sehingga ketika menonton kemarin saya melihat penonton yang beragam usia mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Sebelumnya, saya pernah menulis resensi buku Buya Hamka Sebuah Novel Biografi karya Ahmad Fuadi yang dapat kamu baca pada link berikut.
Baca juga: Ulasan Novel Biografi Buya Hamka
Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi beberapa nasihat yang disampaikan Buya Hamka dalam film bertajuk Hamka dan Siti Raham Vol 2.
Nasihat pertama berkaitan dengan kenegaraan. Kurang lebih nasihat tersebut berbunyi, tegak rumah kerana sendi, runtuh sendi rumah binasa, tegak bangsa kerana budi, runtuh budi hilanglah bangsa.
Nasihat tersebut diucapkan Buya Hamka selepas menulis kritikan kepada sahabat lamanya, Presiden Soekarno yang mulai dianggapnya melenceng dalam tata perpolitikan tanah air. Ucapan tersebut Ia sampaikan kepada Staf Majalah Pedoman Masyarakat yang mengingatkannya betapa keras kritikannya kepada Presiden Soekarno.
Namun dengan ketegasannya, Buya Hamka tetap menerbitkan artikel berisi kritik kepada Presiden Soekarno. Katanya, dalam perpolitikan kadang kawan menjadi lawan dan lawan menjadi kawan.
Baca juga: Motivasi Menikah Menurut Imam Al-Ghazali
Nasihat kedua berkenaan dengan kehidupan. Nasihat yang kedua tersebut seperti ini, kita terlalu banyak menasehati orang lain, tetapi kita lupa menasehati diri sendiri.
Nasihat tersebut ada dalam adegan ketika Buya Hamka dipenjara karena suatu sebab yang tidak jelas. Buya Hamka dituduh turut terlibat dalam upaya penggulingan Presiden Soekarno sehingga dianggap sebagai pengkhianat oleh para polisi yang memeriksanya. Tetapi hingga hukumannya selesai, Buya Hamka tidak pernah terbukti melakukan hal tersebut.
Nasihat itu disampaikan Buya Hamka kepada Dadang, seorang polisi yang baik hati dan telah membaca karya-karya Buya Hamka. Dadang pun memiliki kepercayaan bahwa Buya Hamka tidak bersalah. Saat itu, Buya Hamka meminta Dadang untuk menyampaikan pesan kepada keluarganya untuk membawakan buku Tasawuf Modern karangannya sendiri untuk kemudian dibaca kembali sebagai nasihat bagi diri sendiri.
Selain itu, nasihat yang tidak disampaikan secara verbal adalah tentang kesetiaan dalam rumah tangga. Buya Hamka menjaga kesetiaan pernikahannya dengan Siti Raham. Kesetiaan itu menjadi salah satu tonggak tegaknya rumah tangga yang harmonis dan pendidikan anak yang mendapatkan kasih sayang optimal.
Baca juga: Simak 8 Cara Berikut Ini Agar Kamu Suka Membaca Buku
Itulah beberapa nasihat yang dapat diambil dari film Hamka dan Siti Raham vol 2. Jika kamu ingin mendapatkan insight dan pengalaman menonton yang lebih maksimal, saya menyarankan untuk secara langsung menontonnya selagi masih tayang di bioskop. Semoga bermanfaat. [s]